Ramadhan di Narathiwat: Agak Sepi karena Takut Bom
Selasa, 31 Juli 2012
Hidayatullah.com--Suasana Bazar Ramadhan di kota wisata terkenal Sungai Golok, Narathiwat, Selatan Thailand, sedikit suram ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Kota kecil yang didiami majoritas umat Islam berbangsa Melayu itu terletak di perbatasan Kelantan, Malaysia dengan Thailand sejak lima tahun lalu menjadi daerah rawan kerana sering terjadi pengeboman dan tembakan curi antara tentera Thailand dengan pasukan yang tak diketahui identitinya. Selama tempo tersebut, lebih lima ribu tewas.
Suasana Ramadhan tahun ini tampak jauh berbeda seperti tahun sebelumnya. Meski demikian, masih ada warga lokal yang berdagang berbagai makanan dan keperluan sehari-hari.
Kepedulian Majelis Kota Sungai Golok juga disambut hangat warga karena menyediakan ruang kepada 1.020 pengusaha membuka Bazar Ramadhan.
Namun, seorang penguasa, Munah Abdullah, 51, ketika ditemui mengakui jualannya agak merosot tahun ini karena tidak ramai pelanggan yang datang.
“Sambutan Ramadhan tahun ini di Sungai Golok agak sunyi. Mungkin warga lokal takut untuk datang karena kasus bom baru-baru ini,” ujarnya.
Seorang lagi penjual, Muhammad Sudin, 40, juga mengakui sambutan di Bazar Ramadhan Sungai Golok tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga masih ketakutan dampak beberapa pengeboman di Bandar Sungai Golok yang berlaku kebelakangan ini.
Sementara itu, mantan wakil rakyat Sungai Golok, Wan Suhaimee Wan Hassan atau akrab dengan panggilan Pakcu menyambut hangat warga yang tinggal di kawasan perbatasan Kelantan datang ke pasar Ramadhan tersebut.
"Saya menyambut baik umat Islam dan rakyat Malaysia untuk datang ke Bazar Ramadhan Sungai Golok karena berbagai barang jualan untuk berbuka puasa dan sambutan Hari Raya Idul Fitri yang tersedia.”
“Harga pakaian dan baran juga murah. Biarpun berlaku kejadian pengemboman baru-baru ini, namun kondisinya terkawal, tak usah takut,” ujarnya.*/Rossem- Kelantan, Malaysia
Kota kecil yang didiami majoritas umat Islam berbangsa Melayu itu terletak di perbatasan Kelantan, Malaysia dengan Thailand sejak lima tahun lalu menjadi daerah rawan kerana sering terjadi pengeboman dan tembakan curi antara tentera Thailand dengan pasukan yang tak diketahui identitinya. Selama tempo tersebut, lebih lima ribu tewas.
Suasana Ramadhan tahun ini tampak jauh berbeda seperti tahun sebelumnya. Meski demikian, masih ada warga lokal yang berdagang berbagai makanan dan keperluan sehari-hari.
Kepedulian Majelis Kota Sungai Golok juga disambut hangat warga karena menyediakan ruang kepada 1.020 pengusaha membuka Bazar Ramadhan.
Namun, seorang penguasa, Munah Abdullah, 51, ketika ditemui mengakui jualannya agak merosot tahun ini karena tidak ramai pelanggan yang datang.
“Sambutan Ramadhan tahun ini di Sungai Golok agak sunyi. Mungkin warga lokal takut untuk datang karena kasus bom baru-baru ini,” ujarnya.
Seorang lagi penjual, Muhammad Sudin, 40, juga mengakui sambutan di Bazar Ramadhan Sungai Golok tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga masih ketakutan dampak beberapa pengeboman di Bandar Sungai Golok yang berlaku kebelakangan ini.
Sementara itu, mantan wakil rakyat Sungai Golok, Wan Suhaimee Wan Hassan atau akrab dengan panggilan Pakcu menyambut hangat warga yang tinggal di kawasan perbatasan Kelantan datang ke pasar Ramadhan tersebut.
"Saya menyambut baik umat Islam dan rakyat Malaysia untuk datang ke Bazar Ramadhan Sungai Golok karena berbagai barang jualan untuk berbuka puasa dan sambutan Hari Raya Idul Fitri yang tersedia.”
“Harga pakaian dan baran juga murah. Biarpun berlaku kejadian pengemboman baru-baru ini, namun kondisinya terkawal, tak usah takut,” ujarnya.*/Rossem- Kelantan, Malaysia
No comments:
Post a Comment