sponsor

Monday, 24 September 2012

Kembara Bersama Ustaz Kamaruddin

Aku ke Patani(orang Arab sebut Fathoni) bersama Ustaz  Kamaruddin Kassim. Beliau orang aktivis yang mengorbankan masa,wang ,tenaga dan fikiran hanya untuk Islam. Untuk bergerak ke sana ke mari perlukan wang. Tapi dalam bacaan aku. Ustaz yang baru mendapat cucu ini tidak pernah menjadikan wang sebagai alasan untuk tidak bergerak aktif dalam dakwah di lapangan. Dia cukupdisenangi oleh anak muda khususnya Aman Patani dan Unggas. Salah seorang anak muda yang bernama Saiful Affendi Sulaiman(nama Saiful selalu disalah sebut oleh seorang aktivis wanita daripada UNGGAS) cukup selesa dengan Ustaz Din. Bagi beliau kehadiran Ustaz Din dalam Aman Patani sebagai penambahbaik.

Aku sendiri cukup selesa bersama Ustaz Din. Beliau cukup mahir jalan,lorong,denai,sungai di Fathani dan Jala. Bila ke Fathani Darussalam dia tidak memerlukan GPRS. Dia sendiri adalah GPRS.Jadi bila ngembara ke 'Serambi Mekah' ini aku boleh 'tidur lena' dalam keretanya tanpa sebarang kebimbangan sesat jalan.







Bila ke Fathani tidaklah payah. Ustaz  mempunyai kenalan yang cukup ramai. Setiap tempat,cerok rantau ada sahaja kawan dan rakan yang ditemui.

Di Fathani dan Jala makanannya cukup sedap dan harganya cukup berpatutan. Ustaz Din tahu kedai makan mana yang sedap dan murah.Setiap kedai yang kami singgah dan makan,Ustaz makan dengan cukup selera sekali


Oleh Shakir Taha

Thursday, 20 September 2012


Takut diserang, Prancis akan tutup kedubesnya di negara-negara Muslim menyusul terbitnya kartun menghina Nabi Muhammad

Siraaj
Kamis, 20 September 2012 10:15:33
PRANCIS (Arrahmah.com) - Segera setelah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun yang menghina Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam), pemerintahan Prancis pada hari Rabu (19/9/2012) mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup 20 kedubesnya di seluruh negara-negara Muslim pada Jum'at pekan ini, karena takut diserang.
Koran mingguan Prancis tersebut berusaha untuk menyulut api kemarahan umat Islam, di tengah-tengah ketegangan protes film yang juga melecehkan Islam, dengan menerbitkan kartun yang mereka katakan sebagai Nabi Muhammad (shalalallahu 'alaihi wa sallam) dalam keadaan telanjang.
Ketakutan, kementrian luar negeri Prancis mengumumkan bahwa Prancis akan menutup 20 kedubesnya di negara-negara Muslim Jum'at pekan ini menyusul publikasi kartun yang mengejek Nabi Muhammad (shalalallahu 'alaihi wa sallam). Prancis memilih hari Jum'at karena umumnya umat Islam menggelar demo seusai shalat Jum'at.
Publikasi yang amat memprovokasi ini juga membuat tokoh Yahudi mengeluarkan kritik kepada Charlie Hebdo, mengingat seorang sosok Yahudi ortodox juga tampil di halaman depan sedang mendorong kursiroda bersama sosok yang digambarkan sebagai Rasulullah yang berada di kursiroda. 
Menurut laporan, melihat tulisan "Intouchables" disinyalir mengacu pada sebuah film pemenang penghargaan Prancis tentang seorang pria hitam miskin yang menjadi pengasuh tunadaksa jutawan aristokrat dan menjadi sahabatnya.
Editor Charlie Hebdo sendiri, dengan berani menantang dunia Islam dengan mengatakan kepada para reporter bahwa gambar-gambar, yang dicetak di halaman belakang akan "membuat terkejut bagi siapa yang ingin terkejut," seperti dikutip France24.
Pemerintah Prancis telah mengecam Charlie Hebdo dengan menerbitkan sesuatu yang bisa memicu kemarahan umat Islam, terlebih di tengah-tengah gejolak akibat film "Innocence of Muslims" yang dirilis AS.
Orang-orang telah mencoba menasehati Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan kartun yang menghasut kebencian itu, namun tidak digubris, nampaknya mingguan ini tidak kapok atas insiden November tahun lalu di mana kantornya dibom setelah mencetak kartun yang menghina Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) di cover depannya. (siraaj/arrahmah.com