Takut diserang, Prancis akan tutup kedubesnya di negara-negara Muslim menyusul terbitnya kartun menghina Nabi Muhammad
Siraaj
Kamis, 20 September 2012 10:15:33
PRANCIS (Arrahmah.com) - Segera setelah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun yang menghina Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam), pemerintahan Prancis pada hari Rabu (19/9/2012) mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup 20 kedubesnya di seluruh negara-negara Muslim pada Jum'at pekan ini, karena takut diserang.
Koran mingguan Prancis tersebut berusaha untuk menyulut api kemarahan umat Islam, di tengah-tengah ketegangan protes film yang juga melecehkan Islam, dengan menerbitkan kartun yang mereka katakan sebagai Nabi Muhammad (shalalallahu 'alaihi wa sallam) dalam keadaan telanjang.
Ketakutan, kementrian luar negeri Prancis mengumumkan bahwa Prancis akan menutup 20 kedubesnya di negara-negara Muslim Jum'at pekan ini menyusul publikasi kartun yang mengejek Nabi Muhammad (shalalallahu 'alaihi wa sallam). Prancis memilih hari Jum'at karena umumnya umat Islam menggelar demo seusai shalat Jum'at.
Publikasi yang amat memprovokasi ini juga membuat tokoh Yahudi mengeluarkan kritik kepada Charlie Hebdo, mengingat seorang sosok Yahudi ortodox juga tampil di halaman depan sedang mendorong kursiroda bersama sosok yang digambarkan sebagai Rasulullah yang berada di kursiroda.
Menurut laporan, melihat tulisan "Intouchables" disinyalir mengacu pada sebuah film pemenang penghargaan Prancis tentang seorang pria hitam miskin yang menjadi pengasuh tunadaksa jutawan aristokrat dan menjadi sahabatnya.
Editor Charlie Hebdo sendiri, dengan berani menantang dunia Islam dengan mengatakan kepada para reporter bahwa gambar-gambar, yang dicetak di halaman belakang akan "membuat terkejut bagi siapa yang ingin terkejut," seperti dikutip France24.
Pemerintah Prancis telah mengecam Charlie Hebdo dengan menerbitkan sesuatu yang bisa memicu kemarahan umat Islam, terlebih di tengah-tengah gejolak akibat film "Innocence of Muslims" yang dirilis AS.
Orang-orang telah mencoba menasehati Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan kartun yang menghasut kebencian itu, namun tidak digubris, nampaknya mingguan ini tidak kapok atas insiden November tahun lalu di mana kantornya dibom setelah mencetak kartun yang menghina Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) di cover depannya. (siraaj/arrahmah.com)
No comments:
Post a Comment